HANYA KEKUATAN_MU (ALLAH)
aku tertunduk dan bersimpuh di kaki hadlirat Mumenyadari sepenuhnya diri ini tiada
sedang Engkau Maha Ada
aku tertunduk dan bersimpuh di kaki hadlirat Mu
menghayati sekeliling ini bertabur energi
air, udara, hamparan tanah, pepohonan dan cahaya mentari
aku tertunduk dan bersimpuh di kaki hadlirat Mu
mengakui dengan sebenarnya
Kekuatan itu bukan pada ujung tombak yang tajam
melainkan pada tangan yang memegang pangkal
yang mengayunkan dan mengarahkan gerak tombak ke titik sasaran
tombak dengan ujungnya yang tajam
tak kan pernah berarti
manakala dibiarkan tergeletak atau sekedar pengisi pajangan dinding
pada diri-diri berjiwa
di setiap hela nafasnya menghembuskan harapan
dalam setiap detak jantungnya melintas pikiran-pikiran
apakah diri-diri ini serupa dan patut diserupakan dengan ujung tombak tak bersukma ?
diam manakala dibiarkan
dan melesat manakala diluncurkan
diri-diri berjiwa tentulah bukan ujung tombak layaknya benda mati
diri-diri berjiwa adalah makhluk yang senantiasa "gelisah" dan bergerak hingga menemukan ritme keseimbangan
Shttps://www.facebook.com/rayhan.al.kindi?fref=nfetiap diri berjiwa adalah potensi kekuatan
konon pula kumpulan diri-diri berjiwa
tentulah potensi kekuatannya menjadi berlipat-lipat
soalnya adalah bagaimana tangan pemegang pangkal kuasa
memandang diri-diri berjiwa ini sebagai ujung-ujung tombak nan hidup
dan menancapkan energi kehidupan
tak ada yang lebih diharapkan
kecuali kekuatan dari Mu
sebagai pendorong segala yang diam
pendobrak setiap penghalang
pembuka pintu yang tertutup
pengarah jalan dan gerak pikiran
Kuasa Mu semoga terpancar pada lidah ketika bersuara
lalu jadilah ia sebentuk artikulasi yang punya kekuatan
Kuasa Mu semoga mengiring setiap langkah
lalu menuntunnya hingga mencapai tujuan
meskipun susah
kendati harus berpayah
mengakui dengan sebenarnya
Kekuatan itu bukan pada ujung tombak yang tajam
melainkan pada tangan yang memegang pangkal
yang mengayunkan dan mengarahkan gerak tombak ke titik sasaran
tombak dengan ujungnya yang tajam
tak kan pernah berarti
manakala dibiarkan tergeletak atau sekedar pengisi pajangan dinding
pada diri-diri berjiwa
di setiap hela nafasnya menghembuskan harapan
dalam setiap detak jantungnya melintas pikiran-pikiran
apakah diri-diri ini serupa dan patut diserupakan dengan ujung tombak tak bersukma ?
diam manakala dibiarkan
dan melesat manakala diluncurkan
diri-diri berjiwa tentulah bukan ujung tombak layaknya benda mati
diri-diri berjiwa adalah makhluk yang senantiasa "gelisah" dan bergerak hingga menemukan ritme keseimbangan
Shttps://www.facebook.com/rayhan.al.kindi?fref=nfetiap diri berjiwa adalah potensi kekuatan
konon pula kumpulan diri-diri berjiwa
tentulah potensi kekuatannya menjadi berlipat-lipat
soalnya adalah bagaimana tangan pemegang pangkal kuasa
memandang diri-diri berjiwa ini sebagai ujung-ujung tombak nan hidup
dan menancapkan energi kehidupan
tak ada yang lebih diharapkan
kecuali kekuatan dari Mu
sebagai pendorong segala yang diam
pendobrak setiap penghalang
pembuka pintu yang tertutup
pengarah jalan dan gerak pikiran
Kuasa Mu semoga terpancar pada lidah ketika bersuara
lalu jadilah ia sebentuk artikulasi yang punya kekuatan
Kuasa Mu semoga mengiring setiap langkah
lalu menuntunnya hingga mencapai tujuan
meskipun susah
kendati harus berpayah
0 komentar:
Posting Komentar
Kumaha tah saur anjeun.....