BARNER BLOGGER

Blog Sejarah Seni dan Budaya

KIRIM CERITA ANDA KE EMAIL KAMI

RENUNGAN JIWA ENCUM NURHIDAYAT

Lencana Facebook

Entri Populer

IKLAN BLOG

PENGUNJUNG/ PEMBACA

KABUT TEBAL MISTERI KUTATANDINGAN

Kutatandingan sebuah nama yang sangat fenomenal di Karawang, selain akan diplot menjadi kota Satelit Kutatandingan dulu dan sampai kini masih menyimpan sejuta misteri yang bisa ditemui oleh orang - orang yang memang secara kebetulan mendapatkannya. 

Nenek Moyang dan banyak ahli spiritual di Kabupaten Karawang mengatakan bahwa suatu saat nanti Kutatandingan akan menjadi kota yang tidak ada tandingannya, dan hal tersebut kini disambungkan dengan keberadaan kawasan perusahaan besar dan akan terus diperluas, keberadaan bandara juga jalur kereta api cepat yang telah dicananggkan oleh pemerintah pusat. 

Kutatandingan sendiri arealnya saat ini sebagian masih berupa hutan belantara dan tanah-tanah kosong yang membentang di selatan karawang, bersinggungan langsung dengan kabupaten Purwakarta dan Cianjur. Untuk para Offroader daerah Kutatandingan sudah tidak asing lagi, karena biasanya mereka menyalurkan hobinya di daerah ini.

Kisah mistis di tengah masyarakat tentang Kutatandingan sangat kuat, percaya atau tidak banyak sekali masyarakat sekitar yang mengalami kejadian aneh, misalnya saja yang pernah terjadi pada Perjalanan rombongan kami pernah bertemu dengan seorang Anak kecil kira-kira berumur 10 tahunan  yang berjalan sendiri tapi tak lama kemudian anak itupun menghilang tanpa ada jejaknya.

Namun diluar cerita mistis itu ternyata di Kutatandingan terdapat Situs yang kini keberadaannya di awasi dan sedang dikembangkan oleh Disbudpar kabupaten Karawang.  Konon Situs Kutatandingan diperkirakan merupakan Peninggalan Kerajaan kecil dalam Kekuasaan Kerajaan Pajajaran, bernama Kerajaan Kutatandingan Jaya yang diperintah oleh Kertabumi III Raden Wiraperbangsa, dibantu oleh Patih Purnakuta dan Patih Mangkubumi dengan penasehat Jaksa Imbang Kencana. 

Menjelang keruntuhan Pajajaran Kerajaan (1579 M ) Kutatandingan Jaya melepaskan diri atau diambil alih oleh tentara Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Syech Maulana Yusuf, sebab pada tahun 1626 daerah Udug-udug dijadikan markas tentara Kesultanan Banten dibawah pimipinan Pager Gunung atau lebih dikenal dengan Pangeran Puger, Daerah Udug-udug merupakan tempat yang strategis untuk pengawasan lalu lintas perahu di Sungai Citarum, dari daerah ini Pasukan Tentara Kesulatanan Banten menyerang Sumedanglarang juga merupakan Pos Pertahanan untuk menangkal serangan balik dari Sumedanglarang (Prabu Geusan Ulun) dan Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Sultan Agung Panembahan Senopati.

Di daerah ini Banyak ditemukan goa-goa vertikal atau biasa disebut Luweng yang belum dijamah ataupun diteliti kedalamannya, serta jalan bebatuan Kuno/Purba tertata rapih yang menghubungkan lokasi Kuta-kuta lain yang berserakan di areal situs Kutatandingan. Lokasi Situs Kutatandingan terletak di  Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel 38 km dari Ibu Kota Kabupaten Karawang.

Adapun yang mengatakan jika Kutatandingan merupakan tempat bekas ibukota kerajaan Tarumanagara dan dilanjut oleh kerajaan Sunda dan terakhir oleh keParabuan Pajajaran yang di rajai oleh Raden Pamanahrasa (Parabu Siliwangi), namun para ahli sejarah berpendapat jika hal itu masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Sekarang Kutatandingan masih berupa hutan lindung dibawah pemeliharaan Dinas Kehutanan dan pertanian Kabupaten Karawang, kami (penulis-Red) berharap semoga pemerintah dapat memelihara situs Megalitikum yang tidak ternilai harganya ini tetap terjaga sehing,

Demikian sekilas info tentang Situs Megalitikum Kutatandingan, semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kesejarahan untuk generasi berikutnya..


Rahayu Waluya Jati



11 komentar:

Unknown mengatakan...

suatu saat nanti kutatanding t4 berkumpul nya orang2 pilihan kang....,dan akan hadir nya si bocah angon dan ratu adil

3 Februari 2014 pukul 20.33
bpppkpedes mengatakan...

masa sih....

14 Maret 2014 pukul 03.30
Anonim mengatakan...

Melihat kondisi lahan dikelola oleh Perhutani untuk komersil disektor BUMN tidak relevan bagi perhutani Jawa Barat, sebaiknya dilola menjadi milik masyarakat yang selektif, dan rela pelestarian budaya dan sumber yang ada, sepertinya wilayah ini jika bertahan dilola perhutani adalah mengarah jatuhnya kepada tangan-tangan invetor yang kurang disetujui para lelehuhur pemilik alam disini, kemudian menjalankan system perhutani akan menjadikan wilayah semakin memprihatinkan, karena para penggarap disitu tidak mendapat kontribusi pemerintah dengan alasan tanah negara. sementara daerah hutan diwilayah jabotabek nampak kurang lestari bahkan hilang menjadi daerah industri atau paberik.yang manfaatnya hanya konglomerat bukan para anak cucu leluhur karawang.

9 Juli 2014 pukul 18.43
Anonim mengatakan...

hanjakal lamun kabungah ukur samet ngarenge warta sejarah wungkul @tp dmn geus jd kota anusibuk ,rupiah atawa dollar sing kelebetanak incu urang ukur ngegel curuk

9 Agustus 2014 pukul 09.09
Unknown mengatakan...

Maaf sepertinya dik siti tahu persis bahwa sp dan ra akan singgah disitu...mhn petunjuk

8 Desember 2014 pukul 06.17
Unknown mengatakan...

nu penting mh sae ngajalankeunana,ulah di pake teu bener,sebab bisi aya akibatna,para leluhur karawang bisa murka,komo deui nu aya didaerah wilayah 7 kuta eta....

27 Januari 2015 pukul 20.48
Encum Nurhidayat, SP mengatakan...

Ngarawat Alamat kudu saruang talatenna jeung ngarawat awak sorangan... sabab eta hakekatna tujuan hirup sabage manusa....

30 Juli 2015 pukul 09.56
Unknown mengatakan...

Pak encim, nyuhunkeun no hp na,,, perihal kutatandingam

14 Oktober 2018 pukul 09.21
Unknown mengatakan...

Jgn pernah melupakan ajaran nenek moyang sebab merekalah yg lebih dulu lahir ingat !

13 Januari 2019 pukul 17.03
Encum Nurhidayat, SP mengatakan...

Walaikumsalam.. di Klik aja akun facebook abdi pak

29 Januari 2019 pukul 19.24
Encum Nurhidayat, SP mengatakan...

Alamat fb aja

Encum Nur Hidayat

9 Oktober 2019 pukul 01.04

Posting Komentar

Kumaha tah saur anjeun.....

adsense

MUTIARA HATIKU